RSS

PROPOSAL USAHA DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK PASAR TRADISIONAL SEBAGAI BRIKET BIOMASSA


PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


JUDUL PROGRAM:
PELUANG USAHA DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK PASAR TRADISIONAL SEBAGAI BRIKET BIOMASSA


BIDANG KEGIATAN:
PKMK



Diusulkan oleh:

Jalu adam Ismayanda 4095111013/2009
Fadmi Rina 3095111226/2009



UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
Yogyakarta
2010












A. JUDUL

Pada kegiatan Program Kreatifitas Mahasiswa yang akan diikuti saat ini mengambil judul “PELUANG USAHA DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK PASAR TRADISIONAL SEBAGAI BRIKET BIOMASSA”, yang akan diuraikan secara jelas pada penjelasan berikut.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk yang terus meningkat seiring peluang usaha yang semakin ketat serta untuk mendapat modal usaha sulit di Indonesia menyebabkan pertambahan konsumsi energi di segala sektor kehidupan seperti transportasi, listrik, dan industri.Sehingga secara langsung menimbulkan permasalahan sampah kota, yaitu sampah organik atau sampah anorganik yang pada khususnya dihasilkan pasar-pasar tradisional.Selain itu dari data didapat bahwa pemakaian energi per kapita masih rendah dibandingkan dengan negara lainnya. Konsumsi per kapita pada saat ini sekitar 3 SBM (setara barel minyak) yang setara dengan kurang lebih sepertiga konsumsi per kapita rerata negara ASEAN. Diperkirakan kebutuhan energi nasional akan meningkat dari 674 juta SBM tahun 2002 menjadi 1680 juta SBM pada tahun 2020, meningkat sekitar 2,5 kali lipat atau naik dengan laju pertumbuhan rerata tahunan sebesar 5,2% (KNRT,2006). Sedangkan cadangan energi nasional semakin menipis apabila tidak ditemukan cadangan energi baru. Sehingga perlu dilakukan berbagai terobosan untuk mencegah terjadinya krisis energi.
Mulai tahun 2007 kerosen atau minyak Tanah sudah di konversikan ke elpiji dan tidak disubsidi lagi untuk masyarakat umum (harga keekonomian tanpa subsidi Rp.6.000,00) (Kompas,Rabu,21 juni 2009,Bisnis dan Keuangan).
Saat ini harga minyak tanah Rp.8.000,00 per liter dan sangat sulit di dapat. Kondisi ini menyebabkan penggunaan kayu bakar atau arang kayu sebagai sumber energi untuk keperluan sehari-hari semakin meningkat dan dikuatir kan akan mengeksploitasi dan merusak hutan atau lingkungan,maka perlu diupayakan teknologi alternatif atau tepat guna yang lebih murah dan efektif dalam penggunaannya.

C. PERUMUSAN MASALAH

Dalam melakukan pengamatan mengenai peluang usaha dengan pemanfaatan limbah organik pasar tradisional sebagai briket biomassa.Maka diperlukan rumusan masalah yang bisa membantu mencari solusi dan sebab akibat dari aktifitas masyarakat di pasar tradisional pada khususnya.
Adapun rumusan masalah yang diterapkan adalah :
1. Mengapa harus briket yang digunakan.
2. Apa itu briket limbah organik.
3. Faktor apa saja yang menjadikan limbah organik dapat sebagai peluang usaha yang menjanjikan.
4. Cara praktis membuat briket limbah organik.
5. Bagaimana cara untuk menjalankan usaha pada tahap permulaan.
6. Menerapkan Sistem pemasaran yang efektif dan efisien.


D. TUJUAN

1. Membantu mengurangi pencemaran limbah organik pada khusunya yang dihasilkan dari aktifitas perekonomian masyarakat.
2. Menerapkan pemakaian energi terbarukan yang ramah lingkungan.
3. Menciptakan peluang usaha baru bagi masyarakat yang sangat membantu dalam mengatasi masalah lingkungan.
4. Meningkatkan taraf hidup masyarakat.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Hasil akhir dari kegiatan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif berupa manfaat baik kepada diri sendiri yang dapat menerapkannya secara langsung maupun kepada masyarakat. Adapun manfaat dari hasil kegiatan ini diharapkan penerapannya oleh:
1. Masyarakat Umum
Hasil dari kegiatan ini bisa bisa langsung diterapkan oleh masyarakat luas dan sangat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.
2. Lingkungan
Memberikan efek positif yaitu dapat meminimalisir pecemaran limbah organik yang makin hari semakin banyak.
3. Barang dan Jasa
Yang merupakan implikasi dari hasil usaha dan tentunya sudah melalui uji kualitas dan kelayakan (fit and proper test) agar bisa digunakan oleh masyarakat menjadi komoditi bisnis yang cukup menjanjikan dan sekaligus menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi krisis energi saat ini.

F. KEGUNAAN PROGRAM

Kegunaan dari program ini adalah memberikan suatu solusi terhadap permasalahan kelangkaan energi dan masalah penanggulangan limbah organik di Indonesia melalui bentuk briket, sehingga dapat menjadi suatu wujud penyelesaian masalah suplai energi di masyarakat, salah satu alternatif wujud pengabdian masyarakat oleh industri (CSR atau corporate social responsibility), serta rujukan program yang dapat didukung oleh Pemerintah dan memberikan peluang usaha untuk mahasiswa pada khususnya juga masyarakat pada umumnya.

G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

1. Analisis usaha
Dengan biobriket yang nilai kalornya sekitar setengah dari nilai kalor 1 liter minyak tanah dengan harga jual sekitar Rp 1000 akan terjadi penghematan biaya bahan bakar sebesar Rp. 1.340/hari bagi yang menggunanakan minyak tanah dan Rp 840/hari bagi yang menggunakan batu bara

Pemanfaatan limbah dapat mengurangi biaya penanganan limbah yang wajib dilakukan oleh industri yang memanfaatkan material organik sebagai bahan baku sesuai dengan AMDAL yang diatur dalam SK Mentri KLH No. 03 tahun 1991 tentang penanganan limbah. Dengan pemanfaatan limbah ini, tidak hanya pemberian nilai tambah pada limbah tetapi juga dapat menghasilkan sebuah industri briket untuk mahasiswa dan masyarakat yang dapat mengurangi angka penggangguran, menghasilkan omset sekitar setengah triliun per tahun dan sekaligus dapat mengurangi limbah.
Penggunaan biomassa sebagai bahan baku energi lebih ramah lingkungan karena emisi CO2 hasil pembakaran akan terserap lagi oleh tanaman yang merupakan bahan baku energi tersebut untuk melakukan fotosintesis yang disebut juga sebagai zero net CO2 emission (Gonzales et al., 2008). Hal ini juga merupakan faktor yang mendukung pengembangan sumber energi alternatif yang berasal dari bahan biomassa. Biobriket kulit singkong menghasilkan emisi CO2 yang lebih rendah dibandingkan dengan batubara dan tidak menghasilkan emisi berupa zat-zat kimia (Theodore et al. 1980).
Dari data didapat penghemataan dan material atau bahan baku hampir tidak memerlukan biaya. Hanya biaya operasional dan pemasaran yang akan dikeluarkan. Awal usaha mahasiswa bekerja sama dengan koperasi untuk sarana dan prasarana produksi

H. METODE PELAKSANAAN

1. Mahasiswa bekerja sama dengan koperasi dan dinas kebersihan pasar untuk menunjang sarana dan prasana produksi
2. Produksi briket biomassa
2.1. Tahap persiapan dan pengeringan
• Pilah dan pilih sampah organik, seperti daun-daun, tongkol jagung, sepet, sisa sayuran dll, lalu keringkan.
• Penyiapan bahan pembantu (tepung kanji, air, dll)
• Siapkan alat tungku metal, alat penggiling arang, alat pencampur, dan pencetak.
2.2. Tahap devolatilisasi/pirolisis.
• Bahan baku dimasukkan ke dalam tungku metal melalui atas sebanyak 1/3 bagian dan kemudian dibakar.
• Setelah agak penuh kira-kira 4/5 drum (sudah terisi sampah dan asap sudah putih) kemudian lubang atas ditutup.
• Selama proses pembakaran harus dijaga agar tidak ada udara yang keluar masuk ssecara leluasa. Jika ada udara keluar masuk drum, maka pembakaran tidak menghasilkan arang melainkan abu.
• Jika asap keluar dare lubang mengecil, ada dua kemungkinanan yaitu apinya padam atau pembakaran sudah selesai.bila sudah selesai segera buka tutup cerobong asap dan pengotrol udara. Lama proses pengarangan 2-4 jam.
• Bila sudah dingin, buka tutup tungku.
• Keluarkan arang.
2.3. Tahap penggilingan
• Masukkan arang ke dalam mesin penggiling untuk mendapatkan serbuk / bubuk arang kemudian ayak dengan penyaring halus. Arang yang masih kasar hancurkan ulang.
2.4. Tahap pencampuran / mixing
• Campur arang halus dengan bahan perekat yaitu tepung kanji, dengan perbandingan 7 : 1. Arang 7 kg dengan kanji 1 kg ke dalam mesin pencampur. Tunggu sampai rata dan kekentalanya seperti pasta, bila dikepal tidak terburai.
2.5. Tahap pencetakan atau pengepressan
• Masukkan pasta arang tersebut ke dalam mesin cetak. Setelah padat potong sepanjang 6 cm.
2.6. Tahap pengemasan / packing
• Tempatkan briket kedalam kemasan yang sudah tersedia. Briket siap dipasarkan.

3। Hasil produksi dapat dipasarkan dengan cara direct selling atau kemitraan dengan pemberdayaan masyarakat sekitar.



proposal ini di buat oleh teman saya ,,, untuk lebih lengkapnya hubungi lewat email teman saya : jaluadam@ymail.com

proposal bisa anda download
di sini


semoga bermanfaat................!!!!!


2 Responses to "PROPOSAL USAHA DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK PASAR TRADISIONAL SEBAGAI BRIKET BIOMASSA"
dexriri mengatakan...

gag bs d dunlud yahh


30 September 2011 pukul 03.10
setya21 mengatakan...

kirim email aja


7 Maret 2012 pukul 01.58

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Return to top of page Copyright © 2010 | Flash News Converted into Blogger Template by HackTutors